Menlu AS Ketahuan Tak Pakai Email Kantor

Menteri Luar Negeri AS, Rex Wayne Tillerson.
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri baru Amerika Serikat, Rex Tillerson, ternyata masih menggunakan alamat email tidak resmi untuk mengirim dan menerima informasi yang terkait dengan pekerjaannya. Salah satu email berkaitan dengan perubahan iklim dan sejenisnya.

Strategi SKK Migas-ExxonMobil Jaga Produksi Minyak di Lapangan Banyu Urip hingga Lampaui Target

Alamat email tersebut dari saat dia menjabat sebagai Kepala Eksekutif ExxonMobil Corp (XOM.N), perusahaaan minyak asal AS. Demikian ungkap kantor berita Reuters, Selasa 14 Maret 2017.

Menurut Jaksa Agung New York, Eric Schneiderman, pihaknya menemukan nama samaran “Wayne Tracker” yang sering dipakai Tillerson. Wayne adalah nama tengah Tillerson. Schneiderman menyebut Tillerson memakai email ini sejak 2008-2015.

Menteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill dan Clastic Banyu Urip di Blok Cepu

Oleh karena itu, Schneiderman mengirimkan surat ke seorang hakim Negara Bagian New York untuk mengawasi penyelidikan lebih dalam, apakah Exxon menyesatkan pemegang saham dan masyarakat soal perubahan iklim.

"Para petinggi Exxon, khususnya Tillerson, telah membuat beberapa representasi yang berada di bawah pengawasan Kejaksaan Agung untuk pernyataan yang berpotensi palsu atau menyesatkan kepada investor dan masyarakat," kata Schneiderman, dalam surat itu.

Temui Bos ExxonMobil, Jokowi Bawa Pulang Investasi Rp 232 Triliun

Deplu Tolak Berkomentar

Sementara itu, pihak Departemen Luar Negeri AS menolak untuk mengomentari masalah ini. Dalam sebuah pernyataan resminya pada Senin, 13 Maret lalu, Juru Bicara ExxonMobil, Alan Jeffers mengatakan, alamat email wayne.tracker@exxonmobil.com merupakan bagian dari sistem email perusahaan dan dimasukkan ke dalam tempat aman.

Ia menambahkan, email tersebut untuk mempercepat komunikasi antar-pejabat senior perusahaan untuk membahas berbagai topik yang terkait dengan bisnis perminyakan.

Jeffers juga mengatakan, perusahaan telah memberikan 2,5 juta halaman dokumen dalam menanggapi somasi dari kantor Schneiderman dan akan menanggapi klaim dalam surat dalam pengajuan pengadilan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya