- Yonhap/ via REUTERS
VIVA.co.id – Sebuah kelompok pecinta hewan di Korea Selatan mengajukan keluhan kepada polisi. Mereka memprotes mantan Presiden Park Geun-hye karena menelantarkan sembilan anjing peliharaan di istana kepresidenan Blue House, setelah ia dipecat dari jabatannya.
Diberitakan oleh Reuters, 14 Maret 2017, anjing-anjing tersebut berjenis Jindos. Ini adalah jenis anjing pemburu yang dikenal karena kesetiaannya terhadap tuannya. Beberapa tetangga di sekitar Blue House ada yang pernah menghadiahkan Park sepasang Jindos di awal 2013. Tahun itu merupakan pertama kalinya ia menginjakkan kaki di istana negara. Pasangan anjing ini kemudian memiliki tujuh anak pada bulan Januari 2017.
Park sendiri telah angkat kaki dari kompleks kepresidenan Blue House pada hari Minggu, 12 Maret 2017. Dua hari sebelumnya, Mahkamah Konstitusi memecatnya karena skandal korupsi yang melibatkan bisnis besar dan kerugian keuangan. Atas keputusan tersebut, Park kembali ke rumah pribadinya di kawasan Gangnam, Seoul.
The Busan Korea Alliance for the Prevention of Cruelty to Animals mengatakan di akun Twitter-nya mereka telah mengajukan keluhan terhadap Park atasa tuduhan penelantaran hewan. Blue House menegaskan bahwa Park memang meninggalkan anjing-anjing tersebut di sana, tetapi tidak menelantarkannya.
"Dia (Park) berpesan kepada staf Blue House untuk merawat anjing-anjing itu. Selain itu dia juga berpesan kepada kami untuk menemukan rumah asuh yang baik bagi anak-anak anjing itu jika diperlukan," kata juru bicara Blue House, Kim Dong-jo.
Kelompok pecinta hewan lainnya, Coexistence of Animal Rights on Earth, mengatakan pihaknya bersedia untuk merawat hewan tersebut dan menemukan tempat tinggal layak untuk mereka. "Kami ingin membantu anjing-anjing itu sehingga mereka tidak akan diadopsi tanpa berpikir atau berakhir di tempat penampungan anjing," ujar kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Spesies Jindos berasal dari Jindo Island, letaknya berada di lepas pantai sebelah barat daya Semenanjung Korea.
Mantan Presiden Korsel Diampuni Usai Vonis 22 Tahun Penjara
Mantan Presiden Korsel Park Geun-Hye dinyatakan bersalah pada tahun 2018 silam akibat skandal korupsi dan pemaksaan. Baru menjalani bui 3 tahun dia kemudian diampuni
