Tradisi Uchiwa Jepang yang Kian Memudar

Kerajinan uchiwa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ezra Natalyn

VIVA.co.id – Berkunjung ke Yamaga, Jepang, tak akan lepas dari pusat-pusat kerajinan yang ada di kota tersebut. Salah satunya adalah workshop kerajinan uchiwa atau kipas tangan khas Jepang yang biasanya terbuat dari rangka bambu dan yang dilukis aneka corak.

Sejuknya Musim Panas di Jepang, Ini 5 Rekomendasi Destinasi Terbaiknya

Beberapa waktu lalu VIVA.co.id berkesempatan mengunjungi salah satu sentra kerajinan uchiwa di Yamaga. Di ruangan tersebut, ada empat pengrajin uchiwa, dua lelaki dan dua perempuan. Pengrajin lelaki lebih banyak membuat rangka untuk uchiwa sedangkan perempuan menempelkan kertas yang akan dilukis oleh para seniman lokal.

Workshop tersebut kini menjadi satu-satunya tempat pengrajin uchiwa yang mana sebelumnya ada 17 workshop di wilayah tersebut. Menurut para pengrajin yang sudah mengerjakannya puluhan tahun, banyak hal yang membuat minat masyarakat terhadap uchiwa berkurang. Salah satunya adalah teknologi yang menghasilkan kipas listrik dan penyejuk udara atau AC.

Liburan di Tengah Peternakan Subur Hokkaido

Alhasil, jumlah produksi uchiwa kini jauh menurun. Pengrajin bernama Daisuki mengatakan, ada 22 hingga 23 tahap yang harus dilalui untuk menghasilkan uchiwa hingga selesai. Daisuki sendiri berumur 36 tahun dan memilih menjadi pengrajin karena memang menyukai kegiatan yang menghasilkan sesuatu.

"Saya seperti punya chemistry dengan kerajinan ini. Paling tidak saya setiap kali bisa menghasilkan sesuatu," kata Daisuki di workshop-nya, pekan lalu.

Sejarah Unik Festival Selang Air Dusun Kayabuki no Sato di Jepang

Sementara harga yang ditenggat untuk satu uchiwa adalah paling murah 1000 Yen. Menurutnya, harga tersebut tidak mahal, bahkan ada yang mereka jual seharga 5000 Yen. Dengan harga tersebut, para pengguna bisa memanfaatkan uchiwa dalam waktu yang cukup lama. Bahkan di workshop tersebut, mereka menyimpan salah satu uchiwa yang sudah beurumur 80 tahun, yang merupakan produk paling awal di tempat kerajinan itu.

"Ya, dahulu ada 17 tempat kerajinan dan toko uchiwa, sekarang tinggal satu," katanya.

Pada masa kini, uchiwa lebih banyak dibeli sebagai barang suvenir, antara lain untuk acara kantor, pemberian hingga oleh-oleh dibandingkan untuk digunakan sehari-hari. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya