Kontrol Tembakau Selamatkan Satu Juta Nyawa di Filipina

Ilustrasi merokok.
Sumber :
  • Pixabay/karosieben

VIVA.co.id – The Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) memuji hasil Survei Tembakau di Filipina yang membuktikan bahwa 1.1 juta warga Filipina telah meninggalkan kebiasaan merokok. Menurut survei, penggunaan tembakau turun dari 29,7 persen pada 2009, menjadi 23,8 persen pada 2015.

SEA Games Bermasalah, Presiden Filipina Minta Maaf

"Penurunan ini membuktikan bahwa berdasarkan bukti tindak pengendalian tembakau yang terkandung dalam WHO Framework Convention on Tobacco Control seperti pajak tembakau tinggi dan peringatan kesehatan grafis, cukup efektif," kata Direktur Eksekutif SEATCA, Bungon Ritthiphakdee, dalam keterangan resminya, Rabu, 22 Maret 2017.

Hasil penting lain dalam survei adalah penurunan penting dalam paparan asap rokok pasif (SHS) di rumah-rumah dan tempat-tempat umum. Di gedung-gedung pemerintah, paparan SHS turun dari 25,5 persen pada 2009 menjadi 13,6 persen pada 2015, serta di rumah-rumah dari 54,4 persen di 2009 menjadi 34,7 persen pada 2015.

Cabang Duathlon Sukses Tambah Medali Emas Indonesia

"Meski demikian, paparan SHS masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di Filipina. Karena berada di bawah perjanjian kesehatan global, FCTC WHO, sudah menjadi kewajiban hukum untuk memastikan 100 persen bebas asap rokok di tempat kerja dalam ruangan dan tempat umum. Kami berharap ada perintah eksekutif (executive order) bebas asap dari Presiden Duterte," ujarnya.

Penggunaan tembakau merupakan penyebab utama kematian dini, penyakit dan kecacatan serta menyebabkan sekitar 500 ribu kematian di kawasan ASEAN setiap tahunnya. Di Filipina sendiri lebih dari 87 ribu warga Filipina meninggal dunia akibat penyakit terkait tembakau.

Presiden Filipina Minta Panitia SEA Games Gratiskan Tiket Pertandingan
BBC Indonesia

Rokok dan Polusi Udara, Mana yang Lebih Mematikan?

Kematian karena polusi udara bisa melebihi kematian akibat merokok.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2020