Indonesia Pantang Menyerah Kampanye Jadi Anggota DK PBB

Para pemimpin dunia dalam pengambilan suara di Dewan Keamanan PBB.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia terus melakukan kampanye dalam rangka pencalonan sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2019-2020.

ASPINA Belanda Diluncurkan, Bagaimana Prospeknya bagi Ekonomi RI

Upaya ini dilakukan melalui berbagai forum dan media sosial, untuk memperoleh dukungan seluas mungkin.

"Di setiap kesempatan seperti bilateral maupun bilateral, delegasi Indonesia maupun menteri luar negeri, kita terus meningkatkan kampanye ke negara-negara anggota PBB, karena kita punya modal besar," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Kamis, 23 Maret 2017.

RI Bicara Tegas di OKI Minta Tanggung Jawab Bantu Rakyat Afghanistan

Kontribusi Indonesia saat dalam pasukan perdamaian PBB menjadi salah satu yang terbesar. Dengan kontribusi ini Indonesia ingin mempunyai posisi strategis dalam kancah internasional.

Pada tingkat global, Indonesia berkontribusi dengan mengirimkan pasukan perdamaian PBB dengan jumlah hingga 4.000 personel per tahun. "Jumlah negara anggota yang memberi dukungan terus meningkat. Kita harus memperoleh dukungan dari 130 negara," ujar Arrmanatha.

Menlu Retno Sebut Indonesia Ingin Afghanistan Jadi Negara Damai

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi pernah bilang, bicara aset diplomasi dalam hal ini pasukan perdamaian PBB, maka kontribusi Indonesia di dalam misi perdamaian dunia menjadi salah satu aset yang sangat kuat.

"Dan kontribusi yang sudah kita lakukan. Tidak salah kalau kita kapitalisasi untuk dijadikan pendukung atau aset di dalam perjuangan kita untuk menjadi anggota tidak tetap DK PBB," paparnya.

Pemilihan Anggota Tidak Tetap DK PBB 2019-2020 akan dilaksanakan pada Juni 2018. Indonesia akan bersaing dengan Maladewa untuk memperebutkan satu kursi yang dialokasikan bagi negara di Asia Pasifik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya