Australia Rajin 'Gerilya' ke Kampus-kampus RI, ini Sebabnya

Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson (kedua dari kiri).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id – Australia tengah gencar membujuk para mahasiswa Indonesia agar tertarik meneruskan studi mereka di Negeri Kanguru. Salah satu strateginya adalah membuka tempat promosi khusus di sejumlah kampus nasional. Namanya "#AussieBanget Corner."   

HUT RI, Moonton Cares Berikan Beasiswa dan Jalin Kerjasama dengan Universitas

Ini tampak saat Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, membuka #AussieBanget Corner di Universitas Bina Nusantara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Menurutnya, Binus adalah perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mendapatkan program ini dari pemerintah Australia. #AussieBanget Corner akan membantu para mahasiswa dalam mencari informasi terkait banyak hal tentang Australia.

Jadi Jago IT yang Bukan Kaleng-kaleng

"#AussieBanget Corner" adalah daerah khusus yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan pendidikan Australia. Sarananya berupa penyediaan sumber pembelajaran sebagai tambahan dari kegiatan sosial, seperti temu alumni dan kelompok diskusi dengan Kedutaan Australia.

"Kami punya kerja sama kuat dengan Universitas Binus karena kampus ini sering membuka banyak beasiswa belajar ke Australia," kata Grigson di Jakarta, Kamis 23 Maret 2017.

Jokowi Akan ke Australia Bawa 'Hadiah' Perdagangan Bebas

Ia mengatakan, mahasiswa diharapkan akan lebih mudah mengakses buku dan literatur pilihan tentang Australia. Selain akses buku dan literatur, mahasiswa juga bisa mendapatkan informasi belajar ke Australia, termasuk tawaran beasiswa.

"Kami sangat tertarik untuk mendorong mahasiswa Indonesia agar mau belajar di Australia. Para mahasiswa yang belajar di Australia dapat meningkatkan hubungan bilateral di sektor pendidikan tinggi," ungkapnya.

Selain di Jakarta, pemerintah Australia akan melanjutkan realisasi "#AussieBanget Corner" di perguruan-perguruan tinggi di kota lainnya di Indonesia seperti Medan, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.

Tahun lalu saja, ada lebih dari 19 ribu pelajar Indonesia mendaftar di institusi-institusi pendidikan Australia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya