Pelaku Teror di London Dipastikan Warga Inggris Sendiri

Polisi Inggris di Kota London saat memasang garis pengaman suatu tempat kejadian perkara beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Stefan Wermuth

VIVA.co.id –  Pelaku aksi teror dekat Gedung Parlemen di London Rabu kemarin dipastikan adalah warga negara Inggris. Kepastian identitas pelaku disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Inggris, Theresa May.

Pensiunan Dokter Diduga Tewaskan Ratusan Pasien

Menurut May, pelaku telah diinvestigasi oleh agen intelijen Inggris M15 selama beberapa waktu dengan dugaan melakukan kegiatan kekerasan dan ekstremisme. Di hadapan para anggota parlemen, May menegaskan pelaku sudah dikenali oleh polisi dan pihak keamanan.

"Kita tidak takut dan tidak akan mengabaikan setiap aksi teror yang terjadi di negara ini," ujar May, seperti dikutip dari Telegraph, 23 Maret 2017.

Salah Mengira Kuil sebagai Masjid, Diplomat Inggris Dikecam

May juga menegaskan, pelaku, meski sudah terus diawasi oleh Kepolisian Inggris, bukanlah pihak utama. Ia hanya orang yang menjadi perantara. "Dia bukan bagian dari orang yang sedang diincar oleh polisi saat ini," lanjut May.

Delapan Ditangkap

Nonton Konser, Cara Ratu Elizabeth II Rayakan Ultah ke-92

Pernyataan itu dia sampaikan setelah Kepolisian Inggris menangkap delapan orang, yang diduga memiliki kaitan dengan aksi teror yang terjadi tak jauh dari gedung Parlemen di Westminster, London, pada Rabu, 22 Maret 2017, sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Menurut laporan, hanya beberapa jam setelah aksi penusukan, polisi sudah langsung melakukan penggeledahan ke beberapa rumah di London dan Birmingham. Semua delapan orang tersebut ditangkap di Birmingham.

Petugas anti-teror senior dari Kepolisian Inggris Mark Rowley mengatakan ia masih meyakini pelaku bekerja sendirian, dan tindakannya itu terinspirasi oleh tindakan terorisme yang dilakukan oleh kelompok Islam radikal. Sementara itu Sekretaris Pertahanan Michael Fallon mengaku saat ini bekerja atas dasar asumsi bahwa aksi tersebut terkait dengan jaringan teroris Islam.

Direktur lembaga kontra-intelijen MI5, Jenderal Andrew Parker, sangat jarang memberikan pernyataan. Namum kali ini dia turut mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai tindakan yang mengerikan dan menjijikkan.

Parker mengungkapkan lembaganya akan memberi dukungan penuh kepada polisi untuk membantu mengungkap kasus tersebut hingga tuntas. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya