Khalid Masood, Tersangka Serangan Teror di London

Polisi bersenjata lengkap berjaga di lokasi teror di London, Inggris, 22 Maret 2017.
Sumber :
  • REUTERS/Stefan Wermuth

VIVA.co.id – Kepolisian Inggris akhirnya mengungkap identitas pria yang melakukan serangan di Jembatan Westminster dan Gedung Parlemen London. Pelaku bernama Khalid Masood (52) kelahiran Kent, sebelah tenggara Inggris.

Beredar Surat Ancaman Teror Bagi Warga Muslim Inggris

Aparat keamanan seperti kecolongan lantaran Masood 'lolos dari pengawasan' meskipun beberapa waktu belakangan pernah berurusan dengan kepolisian karena melanggar hukum.

Mengutip situs BBC, Jumat, 24 Maret 2017, ia diyakini tinggal di West Midlands, Inggris Tengah, dan ditembak mati oleh aparat keamanan setelah menabrak pejalan kaki dan menikam seorang polisi.

Orang-orang Ditrabraki di Sekitar Museum di London

Masood bertindak sebagai supir mobil yang menabrak para pejalan kaki di Jembatan Wesminster sebelum menabrak pagar Gedung Parlemen Inggris, serta masuk ke halaman parlemen, dan menikam Keith Palmer - anggota polisi - sebelum akhirnya ditembak mati.

Kepolisian mengatakan tidak ada informasi intelijen tentang rencana Masood melakukan serangan. Namun, ia pernah masuk catatan polisi, karena menyebabkan cedera terhadap orang lain dengan senjata serta melanggar ketertiban umum.

Leher Pria Inggris Ditusuk Saat Mau Salat

Pelanggaran hukum pertamanya pada November 1983 silam akibat merusak, dan terakhir pada Desember 2003, karena memiliki pisau namun belum pernah didakwa aksi terorisme.

Kelompok yang menamakan diri ISIS mengaku berada di balik serangan teror yang menewaskan tiga orang, yaitu polisi Keith Palmer, Aysha Frade, dan Kurt Cochran, turis asal Amerika Serikat.

Delapan orang ditangkap di London dan Birmingham, menyusul serangan teror pada Rabu kemarin. Perusahaan sewa mobil bernama Enterprise mengatakan mobil yang digunakan dalam serangan diambil dari depo mereka di Spring Hill, Birmingham.

BBC mendapat informasi bahwa mobil yang disewa Masood untuk melakukan serangan adalah Hyundai SUV yang disewa atas namanya sendiri dengan mengaku berprofesi sebagai guru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya