Korban Teror London Sampaikan Kisah Mengerikan Saat Kejadian

Korban teror London tergeletak di jalan setelah ditabrak oleh mobil pelaku yang dikendarai secara ugal-ugalan.
Sumber :
  • REUTERS/Toby Melville

VIVA.co.id – Pria ini tak pernah menyangka akan menjadi korban dari sebuah teror. Ia sedang berjalan kaki di trotoar jembatan Westminster ketika sebuah mobil menabraknya secara ugal-ugalan.

Salah Mengira Kuil sebagai Masjid, Diplomat Inggris Dikecam

Pria yang selamat dari teror di Westminster menjelaskan kisah hidupnya saat ia berada di tengah kejadian. Ketika itu, Rabu siang, 22 Maret 2017 ia terlempar ke bagian depan mobil penyerang. Insiden ini membuat kakinya cedera serius.

Francisco Lopes (26) telah tinggal di London selama 15 tahun. Ia bersaksi bahwa posisinya berada pada jarak beberapa meter saja dari Hyundai abu-abu, sebelum akhirnya ia menyadari mobil buatan sedan itu melaju kencang ke arahnya.

Nonton Konser, Cara Ratu Elizabeth II Rayakan Ultah ke-92

"Saya berada satu meter dari mobil itu dan saya tidak bisa lari dari jalanan, sehingga mobil tersebut menghantam saya dan saya terjatuh. Saya melihat bagian mobil itu sudah rusak, sepertinya bagian-bagian yang rusak itu yang melukai saya," kata pria berkebangsaan Portugal ini, dilansir melalui laman itv.com, Jumat 24 Maret 2017.

"Kemudian, ketika saya tergeletak, saya melihat orang-orang berteriak. Ada banyak orang yang menjerit histeris dan berseru 'Tolong, tolong, saya tidak merasakan kaki saya', seperti itu kira-kira. Mereka berteriak karena rasa sakit yang mereka rasakan. Itu mengerikan," ujarnya menambahkan. Lopes bersyukur meskipun saat itu ia berjuang secara emosional, pada akhirnya ia masih bisa hidup.

Beredar Surat Ancaman Teror Bagi Warga Muslim Inggris

Sementara itu, polisi mengkonfirmasi seorang pria berumur 75 tahun meninggal di rumah sakit, setelah mesin pendukung kehidupannya dimatikan pada Kamis malam, 23 Maret 2017.

Sebelumnya, polisi meyakini pria yang tewas ditembak polisi dan bertanggung jawab atas serangan itu bernama Khalid Masood dan berusia 52 tahun. Tapi polisi menegaskan Masood bukanlah subjek dari penyelidikan saat ini.

Dokter Barton.

Pensiunan Dokter Diduga Tewaskan Ratusan Pasien

Ia dikabarkan memberi dosis morfin berlebih sepanjang 1998-2000.

img_title
VIVA.co.id
18 Juni 2018