Sudah Lebih dari 5 Juta Warga Suriah Tinggalkan Negaranya

Seorang bocah berjalan di antara bangunan yang runtuh akibat serangan udara di Aleppo Suriah 17 November 2016. Menurut PBB, Aleppo telah menjadi kuburan massal.
Sumber :
  • REUTERS/Abdalrhman Ismail

VIVA.co.id – Jumlah warga Suriah yang meninggalkan negaranya sudah mencapai lima juta orang. Mereka tersebar di berbagai wilayah seperti Turki, Lebanon, Yordania, Irak, dan Mesir.

Militer Rusia dan Suriah Hancurkan Rumah Sakit Darurat Militan Suriah

Angka ini menjadi angka tertinggi dalam jumlah pengungsi sejak pecah konflik horizontal di negara tersebut. Data tersebut disampaikan oleh UNHCR dan diberitakan oleh Reuters, pada Kamis, 30 Maret 2017.

Menurut UNHCR, sepanjang tahun 2016, angka tersebut statis pada angka 4,8 juta orang dan tak mengalami perubahan sepanjang 2016. Namun sejak awal 2017, jumlah pengungsi kembali mengalami peningkatan.

Tragedi Dunia, Bayi Muhammad Wafat Akibat Perang Horor Rusia

Data yang dikumpulkan oleh UNHCR dan pemerintah Turki menempatkan angka total terbaru jumlah pengungsi di angka 5.008.473, dimana sekitar 488.531 diantaranya tersebar di kamp-kamp pengungsian.

Perang sipil di Suriah menginjak tahun keenam pada 2017. Sejak awal pecah konflik tahun 2011, warga Suriah memilih meninggalkan negaranya.Jumlah pengungsi tertinggi terjadi pada 2015, dimana sepanjang tahun tersebut tercatat satu juta warga Suriah memilih meninggalkan negaranya yang tak pernah selesai konflik.

Konspirasi Jahat Pangeran Arab ke Rusia Terbongkar, CIA Marah Besar

Diberitakan oleh BBC, 29 Maret 2017, konflik Suriah diawali dengan terjadinya unjuk rasa damai yang menentang kepemimpinan Bashar al Assad. Unjuk rasa tersebut dimulai pada Februari 2011. Namun unjuk rasa itu lalu pecah menjadi konflik.

Suriah dinyatakan dalam keadaan perang saudara oleh Palang Merah Internasional pada Juli 2012, atau selang sekitar 18 bulan sesudah pecahnya unjuk rasa damai pada bulan Februari 2011.

Sejak awal perang saudara hingga saat ini, sudah lebih dari 300 ribu orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya