Korea Utara Akan Unjuk Kekuatan Militer di Bulan April

Persiapan parade militer Korea Utara.
Sumber :
  • reuters/Damir Sagolj

VIVA.co.id – Korea Utara akan memberikan kejutan pada April ini. Negeri paling tertutup di dunia itu akan menggelar dua hari spesial, ulang tahun Kim Il-sung ke-105 tahun pada 15 April, dan berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat Korea ke-85 tahun pada 25 April.

Pengusaha Tambang Australia Iklan Rp550 Miliar agar Oposisi Kalah

Mengutip situs Yonhap, Senin, 3 April 2017, pada dua hari tersebut, Korea Utara akan menggelar parade besar-besaran, termasuk memamerkan kekuatan militernya.

"Bulan April adalah bulan yang memiliki makna besar dalam sejarah Korut. Hal ini juga ditandai peristiwa politik besar yang meriah," kata sumber di lingkaran Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Kala Bom Hidrogen Korut Getarkan Bumi

Parade militer besar terakhir yang digelar Korea Utara adalah pada 10 Oktober 2015, saat ulang tahun berdirinya Partai Buruh ke-70 tahun.

"Parade akan dilaksanakan tanggal 25 April untuk menampilkan kekuatan militer terbaik," katanya, menambahkan. Akan tetapi, parade militer akan menjadi fokus para ahli persenjataan di seluruh dunia.

Rudal Korea Utara Lintasi Langit Jepang

Sebab, mereka akan memantau program rudal balistik terbaru Korea Utara. Seperti diketahui, Korea Utara diyakini akan memamerkan rudal balistik jarak menengah (IRBM), Pukguksong-2, dalam parade militer nanti.

Namun, ada kemungkinan kalau mereka akan unjuk kekuataan pada saat hari ulang tahun Kim Il-sung, pendiri Korea Utara sekaligus kakek dari Kim Jong-un.

Gelaran militer akan dilaksanakan di Bandara Mirim, dekat ibu kota Pyongyang. Selain itu, sebagai negara yang telah melakukan uji coba nuklir, kemungkinan besar Pyongyang menggelar aksi provokasinya.

Menanggapi kejutan yang akan dilakukan Korea Utara, Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Lee Duk-haeng, mengatakan terus mengamati dengan seksama provokasi yang mungkin 'saudara kandungnya' itu lakukan sebagai peringatan.

"Kami menyerukan kepada Korea Utara untuk menahan diri dari membuat tindakan provokatif dan (melakukan upaya) untuk perbaikan hubungan antar-Korea," ujar Duk-haeng.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya