Korut Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS dalam Sekali Tembak

Kim Jong-un saat inspeksi militer dari kapal selam Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/KCNA

VIVA.co.id – Korea Utara mengatakan pihaknya siap untuk menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat. Pernyataan itu dikeluarkan pada Minggu kemarin 23 April 2017. Langkah ini dianggap sebagai cara bagi Korea Utara untuk menunjukkan kekuatan militernya dalam ketegangan yang meningkat belakangan. Terlebih, AS sudah melakukan pertemuan dengan Jepang dan China.

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Washington belakangan memang memerintahkan kapal induk USS Carl Vinson untuk berlayar ke perairan Semenanjung Korea sebagai tanggapan atas meningkatnya kekhawatiran akan uji coba nuklir dan rudal yang akan dilakukan Korea Utara. Pyongyang juga mengancam akan menyerang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Asia. Demikian seperti dilansir Reuters, Senin 24 April 2017.

Pemerintah Amerika Serikat sendiri hingga kini belum menentukan lokasi di mana kapal akan 'standby' saat mendekati daerah tersebut. Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan pada hari Sabtu, pihaknya akan tiba dalam beberapa hari, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

PM Jepang Berencana Perbaiki Hubungan dan Bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

"Pasukan revolusioner kita siap untuk menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir AS dengan satu serangan tunggal," ujar pernyataan resmi Korea Utara seperti ditulis dalam surat kabar Partai Perkerja yang berkuasa di sana.

Dalam keterangannya, Korea Utara juga menyamakan kapal induk AS sebagai "binatang kotor" dan mengatakan langkah mereka menyambangi Semenanjung Korea akan menjadi contoh bagi mereka menunjukkan kekuatan militer Korut.

Korea Selatan Yakin Putri Remaja Kim Jong Un Akan Jadi Penerus sang Diktator

Korut ancam Australia

Korea Utara juga mengancam Australia dengan rencana serangan bom nuklir apabila Canberra mengikuti jejak AS memusuhi Pyongyang. Ancaman serangan nuklir disampaikan pada Sabtu 22 April 2017 lalu.

Kantor berita negara Korut KCNA mempublikasi ancaman itu yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Korut, di mana mereka mengecam Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop karena dianggap sudah mengeluarkan serangkaian pernyataan buruk terhadap Korea Utara.

”Jika Australia terus mengikuti langkah AS untuk mengisolasi, menahan DPRK dan tetap menjadi brigade kejut dari tuan rumah AS, ini akan menjadi tindakan bunuh diri untuk berada dalam jangkauan serangan nuklir pasukan strategis DPRK,” sebut KCNA mengutip Kementerian Luar Negeri Korut. 

Ancaman mengerikan Pyongyang terhadap Canberra ini muncul saat Wakil Presiden AS Michael Richard "Mike" Pence berkunjung ke Australia. Seperti diketahui, Australia merupakan salah satu sekutu utama Washington.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya