- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id – Badai dan hujan debu terjadi di China bagian utara termasuk di Ibu Kota Beijing. Penduduk khususnya anak-anak dan orang tua disarankan tidak melakukan aktivitas di luar ruangan untuk sementara waktu.
Badai debu ini diprediksi berembus dari Mongolia dan sebagian wilayah otonom negara itu yang masih berada di bawah pemerintahan China. Kantor Badan Lingkungan di Beijing sebagaimana dilansir BBC pada Kamis, 4 Mei 2017 menyatakan bahwa sejak pukul 11.00 hingga pukul 15.00 waktu setempat hanya sebagian kecil kandungan udara bersih yang layak dihirup.
Otoritas negara tersebut menyatakan bahwa Beijing akan mengalami badai debu hingga Kamis malam. Oleh karena itu jarak pandang akan sangat terbatas yang menyebabkan penundaan sejumlah jadwal penerbangan.
Sementara perusahaan media milik negara saat mengutip pemerintah menyatakan badai debu mulai bergeser ke Beijing pada Rabu sore kemarin dan mulai meliputi seluruh kota.
Hal ini sempat membuat warga khawatir. Bahkan, melalui media sosial, ada yang mengeluhkan keadaan ini.
"Badai debu menghantam Beijing. Saya takut akan kena kanker paru-paru," kata salah satu warga melalui jaringan mikroblog Sina Weibo.
Sementara yang lainnya juga mengkhawatirkan soal badai debu ini. "Saya sudah biasa menghirup asap, mungkin ini saatnya mencoba yang baru. Namun kalau harus memilih, lebih baik menghirup asap dibanding menghirup debu," kata warga lainnya melalui Weibo.
China dalam beberapa tahun belakangan memang kerap bermasalah dengan tingginya tingkat polusi, khususnya pada musim dingin. Apalagi pada masa itu biasanya di kota-kota bagian utara banyak melakukan pembakaran batu bara untuk keperluan pemanas ruangan. (one)