Warganya Ditahan Korea Utara, AS Mulai Melobi Bantuan

Bendera Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/Denis Balibouse/File Photo

VIVA.co.id – Korea Utara pada Minggu kemarin menyatakan telah menahan seorang warga Amerika Serikat atas tudingan melakukan tindakan yang membahayakan terhadap Korea Utara. Warga tersebut adalah orang Amerika ke-4 yang ditahan di negara tersebut.

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Kim Hak Song yang bekerja di Pyongyang University of Science and Technology ditahan pada Sabtu sebagaimana diberitakan oleh kantor berita KCNA yang dikutip laman Reuters, Minggu 7 Mei 2017.

"DPRK menahan warga Amerika Kim Hak Song pada tanggal 6 Mei atas hukum DPRK yang melarang danya perbuatan membahayakan negara," disampaikan kantor berita KCNA.

PM Jepang Berencana Perbaiki Hubungan dan Bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

DPRK merupakan singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea. Sementara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan waspada dan berhati-hati dengan kabar penahanan ini.

"Keamanan warga Amerika adalah prioritas tertinggi dari kementerian. Apabila ada warga kami yang dilaporkan ditahan di Korea maka kami akan bekerja sama dengan Kedutaan Swedia di Pyongyang," demikian disampaikan salah satu juru bicara kementerian melalui rilis pers yang dikirimkan lewat surat elektronik.

Korea Selatan Yakin Putri Remaja Kim Jong Un Akan Jadi Penerus sang Diktator

Kabar penahanan ini tersebar menyusul memanasnya konflik di semenanjung Korea yang dipicu oleh makin sengitnya persaingan antara Korea Utara dan AS dalam hal pengayaan senjata nuklir.
 
The Pyongyang University of Science and Technology (PUST) didirikan oleh seorang penginjil Kristen yang dibuka pada tahun 2010. Kebanyakan mahasiswa yang belajar di kampus tersebut diketahui berasal dari kalangan elite.
 

VIVA Militer: Asops Panglima TNI cek kesiapan pengiriman bantuan ke Palestina

5 Negara dengan Militer Aktif Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia?

Meski 5 negara ini memiliki kekuatan militer yang besar, penting untuk diingat bahwa jumlah tentara aktif hanyalah salah satu aspek dari kekuatan pertahanan suatu negara.

img_title
VIVA.co.id
1 April 2024