- Reuters/Gary Cameron
VIVA.co.id – Presiden AS Donald Trump memperingatkan James Brien Comey agar tak berbicara dengan media massa setelah statusnya dipecat dari kepala FBI. Kekhawatiran Trump, Comey memiliki rekaman pembicaraan dengannya dan berpeluang membocorkan kepada pers.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 13 Mei 2017, Trump melontarkan ancaman ini lewat akun twitternya. Trump menilai Comey bisa saja membocorkan rekaman pembicaraan kepada media. Meskipun rekaman itu belum bisa dipastikan kebenarannya ada atau tidak.
"James Comey lebih baik berharap tidak ada 'rekaman' percakapan kami, sebelum dia bocor ke pers!" kata Trump.
Kalimat ancaman Trump ini menambah panas suasana pasca pemecatan Comey pada Selasa, 9 Mei 2017. Dalam sebuah laporan, tuduhan ini dinilai menambah daftar perilaku Trump yang dianggap tak sesuai aturan sebagai kepala negara.
New York Times melaporkan bahwa Trump pada Januari, sempat pernah meminta Comey agar setia kepadanya. Permintaan ini tak jauh setelah Trump dilantik menggantikan Barack Obama.
Namun, permintaan Trump ini dinilai justru akan mengganggu kedudukan kepala FBI yang merupakan lembaga penegak hukum yang independen.
Investigasi FBI dan kongres melaporkan adanya catatan sejak Trump mulai menjabat sebagai Presiden AS pada 20 Januari. Salah satunya yang disorot terkait beberapa kebijakan prioritas Trump.
Ada kritikan ditujukan kepada Trump yang sengaja memecat Comey karena FBI sedang menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS, tahun lalu. Kemudian, adanya dugaan kemungkinan kolusi antara pihak Moskow dengan kampanye Presiden Trump.
Pihak Demokrat juga mengkritik Trump yang terkesan seperti menghambat penyelidikan FBI dengan memecat Comey. Demokrat juga meminta penasihat khusus untuk menyelidiki masalah dugaan turut campur Rusia ini.
Pemecatan Comey menjadi kehebohan di AS. Comey yang menjabat Kepala FBI sejak 2013 atau di era Presiden Barack Obama seharusnya bertugas sampai 2023. (ase)
