AS Mengaku Dosa Tewaskan 105 Warga Sipil di Irak

Anak-anak di Mosul bermain layangan
Sumber :
  • REUTERS/Ari Jalal

VIVA.co.id – Amerika Serikat mengaku dosa bahwa serangan udara yang dilakukan pada Maret lalu ke Mosul, Irak telah menyebabkan 105 warga sipil tewas. Amerika berdalih bahwa serangan itu dilakukan untuk menyasar dua penembak jitu atau sniper dari organisasi jaringan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Mosul.

Amerika Serikat Sita 13 Ton Rambut Impor dari Xinjiang

Serangan udara itu disebutkan memicu detonator peledak yang diletakkan para kelompok militan di sebuah gedung. Akibatnya, seluruh warga sipil yang diketahui sedang berada di lantai dasar gedung untuk berlindung justru tewas seluruhnya sebagaimana dikutip dari laman BBC.com, Kamis 25 Mei 2017.

Sementara dalam serangan lainnya, disebutkan 35 warga sipil juga tewas atas serangan AS dan koalisinya pada Kamis lalu di bagian timur Suriah.

Update Corona di Dunia: 10,1 Juta Orang Terpapar, 502.998 Meninggal

Serangan itu juga menargetkan ISIS di Mayadeen, Provinsi Deir Ezzor sebagaimana dilaporkan Syrian Observatory for Human Rights. Yang menjadi korban termasuk di antaranya adalah anak-anak.

Saksi menyebutkan bahwa pasukan AS pada saat itu sudah dikabarkan soal adanya warga sipil di wilayah tersebut. Namun komandan operasi menyatakan mereka tak punya bukti cukup untuk menahan dan menunda serangan yang sudah terlanjur direncanakan.

Amerika Serikat Batasi Visa bagi Pejabat China

Otoritas Amerika Serikat terkait serangan di Mosul juga menyatakan bahwa serangan AS itu untuk meminimalisi potensi ledakan bom yang disiapkan ISIS yang kekuatannya disebutkan bisa empat kali lebih besar dari ledakan yang sudah terjadi.

Ilustrasi pistol.

Anak 8 Tahun Tewas Akibat Penembakan di Mal Alabama AS

Tiga orang lainnya terluka dalam penembakan tersebut.

img_title
VIVA.co.id
4 Juli 2020