Langit Saudi Sudah Tertutup untuk Qatar

Qatar Airways
Sumber :
  • Dailymail

VIVA.co.id – Otoritas penerbangan sipil Arab Saudi menolak membuka wilayah udara untuk penerbangan ke dan dari Qatar. Hal ini diungkapkan sehari setelah Chief Executive maskapai Qatar Airways, meminta tindakan internasional untuk melawan boikot yang diberlakukan atas Doha pasca krisis diplomatik.

Indonesia Masuk Daftar Negara Aman Versi Qatar, Apa Alasannya

Pihak Saudi melalui sebuah pernyataan mengatakan bahwa keputusan untuk memberlakukan blokade udara atas Qatar merupakan tindakan pencegahan dan berada dalam hak kedaulatan kerajaan, untuk melindungi warganya dari ancaman apapun.

Tak hanya itu, otoritas penerbangan Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang bersama dengan Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar pekan lalu, juga mengeluarkan pernyataan serupa.

Bertemu Kerajaan Qatar, Sandiaga Bahas Penciptaan Lapangan Kerja

Sebelumnya, CEO Qatar Airways, Akbar al-Baker mengatakan tindakan ketiga negara tersebut telah melanggar hukum internasional dengan menutup penerbangan.

Senin lalu, Al-Baker mengimbau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, sebuah badan PBB yang mengatur perjalanan udara internasional, untuk mengumumkan bahwa tindakan menutup lalu lintas udara Qatar adalah ilegal. "Wilayah udara yang mereka blokir, bukan milik mereka. Itu milik masyarakat internasional," katanya, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu 14 Juni 2017.

Erick Thohir: Qatar Investment Authority Berminat Investasi di RI

UAE dan Qatar telah lama menjadi pendukung perjanjian transportasi udara terbuka yang menghapus pembatasan terbang antar negara. Kebijakan ini membantu maskapai terbesar di kawasan ini - Emirates, Etihad Airways dan Qatar Airways - untuk mengembangkan bandara asal mereka sebagai hub yang menghubungkan pelancong jarak jauh.

Secara keseluruhan, 18 destinasi di wilayah tersebut sekarang berada di luar batas Qatar Airways, yang juga terpaksa menutup kantornya di Arab Saudi dan UEA.

Bos Qatar Airways, memperingatkan bahwa pemblokiran wilayah udara juga akan mempengaruhi pesaing dengan mengurangi kepercayaan pada "konektivitas udara" kawasan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya