- REUTERS/Ahmed Jadallah
VIVA.co.id – Dunia beraksi terhadap serangan teroris yang gagal di Masjidil Haram Jumat waktu setempat. Sejumlah kecaman global yang ditujukan pada teroris dituangkan usai pasukan keamanan Kerajaan Arab Saudi berhasil menggagalkan aksi tersebut.
Dilansir dari Al Arabiya, pada Sabtu 24 Juni 2017 menyebutkan teror bom yang akan ditujukan ke Masjidil Haram dilakukan oleh tiga kelompok teroris, yaitu dua berbasis di Mekkah dan satu lagi berbasis di Jeddah.
Dalam keterangan yang dihimpun dari pasukan keamanan Kerajaan Arab Saudi, serangan teror bom yang gagal tersebut menargetkan jamaah yang ada di dalam Masjidil Haram.
Pasukan keamanan pada operasi pertama telah menggagalkan aksi di Assila Mekkah, sementara yang kedua adalah di lingkungan pejuang Mekkah, Ajyad al-Masafi. Lokasi tersebut dekat dengan target utama mereka yaitu Masjidil Haram.
Dalam upaya penggagalan teror tersebut, seorang pembom bunuh diri setelah bersembunyi di sebuah rumah di lingkungan Ajyad. Pelaku tersebut sebelumnya melepaskan tembakan ke pasukan keamanan dan menolak untuk menyerahkan diri.
Atas kejadian tersebut, enam orang terluka dan lima anggota pasukan keamanan terluka ringan. Kemudian, pasukan keamanan menangkap lima tersangka, termasuk seorang wanita, yang saat ini sedang diselidiki.
Adapun kecaman global atas aksi tersebut antara lain:
Menteri Luar Negeri dan Kerja sama Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan mengatakan percobaan serangan tersebut akan meningkatkan upaya sejumlah negara untuk menghadapi orang-orang yang mendukung terorisme.
"Kejahatan mengerikan ini menunjukkan sejauh mana jangkauan terorisme telah mencapai cakupan dan kebrutalan. Tidak ada orang waras yang bisa memberikan pembenaran atau penjelasan untuk ini," katanya.
Sedangkan, Menteri Negara Urusan Media dan Komunikasi Jordania Mohammed Momani mengutuk serangan yang gagal tersebut dan menyatakan dukungan Yordania kepada Kerajaan Arab Saudi dalam perang melawan terorisme.
Lalu, Juru Bicara Parlemen Irak Salim al-Jabouri mengatakan pikiran membebaskan dari ideologi ekstremis adalah jauh lebih penting daripada hanya membebaskan wilayah yang disita oleh ISIS.
Dia mengatakan bahwa ideologi ekstremis ini perlu dihilangkan sepenuhnya karena membahayakan sejumlah wilayah dan negara lain.