RI dan Lima Negara Libatkan Masyarakat Perangi Ekstremisme

Menkopolhukam Wiranto (kanan) saat konferensi pers bersama Jaksa Agung Australia George Brandis di Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu 29 Juli 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id - Pertemuan sub kawasan terkait kerja sama penanggulangan foreign terorrist fighters dan teroris lintas negara yang diikuti enam negara di Manado hari ini menghasilkan sejumlah poin penting. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia, Wiranto, mengatakan pertemuan itu merupakan tindak lanjut pertemuan Internasional Penanggulangan Terorisme dan Konferensi Tingkat Tinggi di Bali pada Agustus 2016.

Uskup Agung Kritik Definisi Ekstremisme Baru di Inggris Menyasar Komunitas Muslim

“Pertemuan ini merupakan respons atas perkembangan situasi dan ancaman keamanan keamanan di kawasan maupun internasional yang disebabkan oleh pergerakan foreign terorrist fighters dan terorisme lintas negara,” ujar Wiranto saat konferensi pers di Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu, 29 Juli 2017.

Agenda internasional yang dihadiri para menteri dan pejabat tinggi dari Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Selandia Baru, dan Indonesia sebagai tuan rumah membahas tiga agenda penting. “Yakni perkembangan foreign terorrist fighters dan terorisme lintas negara di sub kawasan. Kemudian upaya peningkatan kerja sama di tingkat domestik dan kawasan terkait counter violent extremism dan deradikalisme. Serta upaya penguatan kerangka hukum dan kerja sama hukum,” katanya.

Sel-sel HTI Masih Aktif dan Berkamuflase usai Pemilu, Menurut Akademisi UI

Sedangkan garis besar kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan itu adalah peningkatkan kerja sama dengan masyarakat madani, penguatan peran perempuan, pentingnya pendidikan.

“Lalu pembangunan ekonomi, pengelolaan lembaga pemasyarakatan, peningkatan program deradikalisasi, dan penyusunan narasi untuk menanggulangi propaganda dari kelompok terorisme. Hal ini sebagai upaya menanggulangi akar permasalahan dan bahaya radikalisme yang mengarah pada ekstrimisme dan terorisme,” ujar Wiranto. (ren)

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?
Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Ribuan Konten Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme Disikat Habis

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah menutup atau 'take down' 5.731 konten terkait radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di ruang digital.

img_title
VIVA.co.id
23 Maret 2024