- Viva.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia akan memulangkan dua mahasiswa asal Limapuluh Kota, Sumatera Barat, yang tersandung kasus di Kairo, Mesir.
Keduanya kini sudah diberikan akses kekonsuleran dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo oleh otoritas setempat. Rencana pemulangan kedua mahasiswa bernama Nurul Islami dan Muhammad Hadi itu akan dilaksanakan pada akhir Agustus 2017.
"Akses kekonsuleran sudah diberikan tanggal 13 Agustus. Rencana pemulangan adalah akhir Agustus. Mereka berdua masih berada di Aga," ucap Menlu Retno, Minggu 20 Agustus 2017.
Dirinya pun membenarkan bahwa kedua pelajar ini akan terkena deportasi. Sebab mereka telah melanggar hukum dan aturan negara yang ditinggalinya. Nurul Islami dan Muhammad Hadi adalah mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah di Universitas Al-Azhar jurusan Syariah tingkat III. Keduanya ditahan oleh pihak keamanan Markaz Aga, Provinsi ad-Daqohliyyah sejak 1 Agustus 2017.
Mereka ditahan lantaran dituduh memasuki zona terlarang, yaitu Samannoud di Kota Samannoud, Gharbiyah, Mesir, di mana area ini adalah wilayah yang disinyalir sebagai tempat berkumpulnya sejumlah madrasah dan kelompok radikal. Nurul dan Hadi diketahui sempat tinggal di Desa Samannoud. Begitu mengetahui wilayah itu terlarang bagi warga asing, mereka lantas pindah ke Kota Kairo.
Namun pada 1 Agustus 2017, mereka kembali ke sana untuk mengambil sisa barang yang belum sempat dibawa ke Kairo. Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari waktu setempat, mereka keluar untuk mencari minuman. Pada saat itu, mereka ditangkap pihak keamanan Markaz Aga.
Demo Turunkan Presiden, Ratusan Orang Ditangkap
Terjadi di Mesir.
