ISIS Ancam Donald Trump Pakai Rekaman Anak 'Amerika'

Ilustrasi-Militan ISIS
Sumber :
  • REUTERS/Stringer/File Photo

VIVA.co.id – Kelompok ekstremis ISIS memanfaatkan anak laki-laki yang menyebut diri sebagai orang Amerika berusia 10 tahun untuk mengancam Presiden Amerika Serikat Donald Trump. ISIS diketahui belakangan ini kembali berupaya untuk menyebarkan teror ke seluruh dunia.

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Anak laki-laki dalam video yang mengaku bernama Yusuf itu muncul dalam rekaman yang diklaim ISIS difilmkan di Raqqa yang saat ini dikepung oleh koalisi tentara Amerika.

"Pesan saya kepada Trump, boneka orang Yahudi. Pertarungan ini tidak akan berakhir di Raqqa atau Mosul, ini akan berakhir di tanah Anda. Kami menuju kemenangan, jadi bersiaplah pertempuran baru saja dimulai," kata bocah tersebut sebagaimana diberitakan Independent, Sabtu 26 Agustus 2017.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Sambil membaca skrip, Yusuf mengatakan bahwa dia bergabung dengan ISIS sekitar dua tahun yang lalu saat pindah dari Amerika bersama ibunya dan mengklaim bahwa ayahnya adalah seorang tentara Amerika yang pernah bertugas di Irak. Dia juga menyebut negara asalnya sebagai negara orang yang tidak beriman.

Selain berisikan ancaman, video propaganda berdurasi tujuh menit tersebut di antaranya menunjukkan Yusuf berjalan di antara reruntuhan bangunan dan di sebuah masjid. Terlihat pula dia bermain dengan temannya bernama Abdullah yang dikatakan sebagai anak laki-laki Yazidi yang diculik oleh ISIS saat genosida di Sinjar.

Tidak Hanya di Rusia, Ada Deretan Jejak ISIS dalam Aksi Teror di Indonesia

ISIS kerap mengunggah gambar dan video tragis dan mengakuinya sebagai pembantaian oleh pasukan koalisi.

Rekaman yang masih perlu diverifikasi tersebut menunjukkan militan bersiap menghadapi serangan tersebut dengan membuat terowongan, mengikat rompi bunuh diri dan mengumpulkan senjata di tengah suara tembakan dan pengeboman.

Video berakhir dengan Yusuf dan Abdullah melewati sebuah lubang sebelum seorang pejuang berusia dewasa diperlihatkan melatih anak laki-laki itu menggunakan senapan sniper.

"Apa menurutmu kami akan selesai? Tak pernah! Kami akan tetap tinggal sampai hari penghakiman," pekik Yusuf.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya