Banjir di Filipina

PBB Janjikan Bantuan US$ 74 Juta

VIVAnews - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menjanjikan dana US$ 74 juta untuk membantu korban banjir Filipina. Kepala badan kemanusiaan PBB John Holmes mengatakan dana itu akan disalurkan untuk bantuan pangan, fasilitas sanitasi, tempat penampungan, dan layanan kesehatan.

Banjir terburuk terjadi di Manila dan sekitarnya setelah badai tropis Ketsana menumpahkan curah hujan sebulan dalam sehari, 26 September lalu. Lebih dari 300 orang di Asia Tenggara tewas akibat Ketsana.

Badai Parma yang terjadi sepekan kemudian memperparah kerusakan. Topan ketiga, Melor sempat mendekati perairan Filipina pada Senin kemarin namun berubah arah menuju Jepang bagian selatan. Badai ini diperkirakan akan mencapai daratan Jepang pada Kamis besok.

PBB memperkirakan lebih dari 500 ribu penduduk terpaksa meninggalkan rumahnya. Holmes berharap negara donor akan menyumbang untuk Filipina dan Indonesia yang baru diguncang gempa.

"Sebagai awal, kami akan menyalurkan bantuan dari Dana Respon Darurat PBB sebesar US$ 7 juta," kata Holmes seperti dikutip laman stasiun televisi BBC.

Sementara itu, pemerintah Filipina mengatakan akan mempercepat impor beras 2010 untuk menutupi kerugian akibat badai. Filipina merupakan importir beras terbesar dunia dan biasanya mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam.

Impor beras akan segera dilakukan setelah Badan Pangan Nasional (NFA) memutuskan jumlah beras yang diperlukan. "Namun kami berharap konsumen tidak panik karena cadangan beras saat ini masih cukup," kata juru bicara NFA Rex Estoperez.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang
Gedung Kemenkopolhukam

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggodok rencana membangun sistem pertahanan semesta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024