- REUTERS/Jonathan Ernst
VIVA – Setelah berbulan-bulan mengeluarkan retorika yang mendorong meningkatnya eskalasi ketegangan di semenanjung Korea, kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke DMZ ternyata harus batal. Rencana kunjungan yang waktunya dirahasiakan oleh Trump ke perbatasan demiliterisasi atau demiliterized zone (DMZ) antara Korea Utara dan Korea Selatan disebutkan batal lantaran faktor cuaca yang berkabut tebal.
Helikopter yang akan membawa Trump dan staf, media dan pasukan keamanan, mundur dan putar haluan beberapa menit dari DMZ dan kunjungan yang telah direncanakan sejak sebelum Trump bertolak ke Asia itu harus batal terealisasi.
"Dia sebenarnya sangat frustrasi," kata Sekretaris Pers Sarah Huckabee seperti dikutip Reuters, Rabu, 8 November 2017 soal batalnya lawatan ke zona kritis itu.
Semua Presiden Amerika Serikat sejak kepemimpinan Ronald Reagan diketahui telah mengunjungi DMZ. Sementara George H.W. Bush kala itu hanya berkunjung dalam posisi sebagai Wakil Presiden.
Rencana Trump untuk berkunjung ke DMZ memang sudah didengungkan sejak lama meski sempat dibantah oleh pihak Gedung Putih. Termasuk akhir bulan lalu, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa rencana kunjungan ke DMZ hanya isu klise.
DMZ menjadi zona kritis sekaligus strategis yang menjadi pembatas teritorial antara selatan dan utara Korea. Area itu juga menjadi krusial untuk pengintaian.