- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Banjir akibat hujan lokal dengan intensitas tinggi membuat jalan Jakarta terendam banjir. Arus lalu lintas macet parah dan trasportasi massal seperti KRL Commuter Line dan Transjakarta juga mengalami hambatan., Rabu 5 Febuari 2014.
Thomas Sinaga (34), warga Rawa Lumbu, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat menuturkan, akibat macet yang disebabkan banjir tadi pagi, Rabu, 5 Januari 2013, menyebabkan dia terlambat sampai tempat kerjanya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Menurut Thomas, dia biasanya sudah tiba pukul 07.30 WIB. Tapi kemacetan yang disebabkan banjir menghambatnya. Dia baru tiba di kantor pukul 11.00 WIB.
"Tadi saya terkena macet juga. Jalan jam 06.00 harusnya saya sampai jam 07.30 WIB. Tapi tadi saya baru sampai jam 11.00. Hampir 4 jam saya terkepung macet," kata Thomas kepada VIVAnews.
Thomas yang sudah 14 tahun bolak-balik Bekasi - Jakarta itu menuturkan, setiap hari dia beraktivitas dengan menggunakan kereta KRL Commuter Line.
Bila naik kereta pukul 06.12, biasanya tiba di Stasiun Gondang pukul 07.20 WIB.
"Stasiun Kota Banjir. Jadi kereta sampai terhambat dan baru sampai Manggarai pukul 07.00. Saya ke sini (Jalan Medan Merdeka Selatan) menggunakan Bajaj," katanya.
Dengan dua pengguna KRL yang telah dikenalnya, Thomas memilih naik bajaj dari Stasiun Manggarai. Tapi usaha Thomas untuk sampai lebih cepat gagal. Dia harus melewati sejumlah hambatan. Semua jalan macet dan banjir.
"Naik Bajaj juga terjebak macet dan tidak bisa gerak sama sekali. Dari jam 07.00 sampai Godangdia jam 11.00," katanya.
Thomas menuturkan, semua jalan alternatif dari Stasiun Manggarai menuju Jalan Medan Merdeka Selatan sudah coba dilaluinya. Tapi usaha itu sia-sia. Setiap sudut jalan macet.
"Belum sampai Gondangdia saya jalan kaki ke tempat kerja," kata dia.
Hanya Pasrah
Thomas mengaku kesal dan lelah menghadapi kemacetan hari ini. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Kata dia, beruntung dirinya mempunyai rekan kerja yang bisa diajak kerjasama dan bisa memaklumi keadaanya.
Menurut Thomas, biasanya dia bekerja dalam tim yang jumlahnya tiga orang. Tugasnya menyiapkan makanan untuk tamu-tamu yang datang ke Balai Kota Jakarta, tempat Gubernur Jokowi Bekerja.
"Tadi untung saya di back-up dulu teman saya. Jadi kerjaan di sini aman. Tapi saya rasa macet tadi benar-benar menyiksa saya," kata dia. (ren)