Sumber :
- ANTARA/Saptono
VIVAnews -
Kelompok pecinta almarhum Gus Dur atau Gus Durian mendorong Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mencalonkan Yenny Wahid sebagai calon presiden (capres). Mereka menilai putri kedua Gus Dur itu memiliki banyak kelebihan sebagai seorang capres.
"Mbak Yenny orang bersih, revolusioner. Dia juga penerus pemikiran Gus Dur dan mewakili keluarga Gus Dur seluruh Indonesia," kata Koordinator Nasional Gus Durian, Tarso Ngudi Nugroho, di Arena Mukernas PPP, Hotel Grand Preanger, Bandung, Jawa Barat, Sabtu 8 Februari 2014.
Baca Juga :
Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah
"Mbak Yenny orang bersih, revolusioner. Dia juga penerus pemikiran Gus Dur dan mewakili keluarga Gus Dur seluruh Indonesia," kata Koordinator Nasional Gus Durian, Tarso Ngudi Nugroho, di Arena Mukernas PPP, Hotel Grand Preanger, Bandung, Jawa Barat, Sabtu 8 Februari 2014.
Tarso melanjutkan, Yenny merupakan tokoh muda dan seorang perempuan. Sejauh ini, belum ada capres perempuan sehingga peluang pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh itu semakin besar.
"Yenny punya jaringan luas di luar dan dalam negeri. Dia sering mengikuti langkah-langkah Gus Gur di luar negeri," ujarnya.
Tarso menegaskan, apabila PPP serius mengusung Yenny, maka yang bersangkutan pasti siap. Namun, jika ternyata main-main, lebih baik Yenny tidak usah dibawa-bawa. "Saya bicara terus terang saja. Dia seorang pemimpin yang dalam keadaan sempit atau tidak selalu siap," imbuhnya.
Terkait elektabilitas, Tarso yakin Yenny mampu bersaing dengan calon-calon lainnya. Jika sekarang masih kecil, hal itu karena Yenny belum mendeklarasikan diri saja.
"Kalau sudah mendeklarasikan diri, kita lihat elektabilitas. Kalau survei yang independen tidak ada intervensi atau pesanan partai tertentu, elektabilitas Mbak Yenny pasti bagus," klaimnya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tarso melanjutkan, Yenny merupakan tokoh muda dan seorang perempuan. Sejauh ini, belum ada capres perempuan sehingga peluang pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh itu semakin besar.