Sumber :
- VIVA.co.id/Muhammad Solihin
VIVA.co.id
- Terkait pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP yang besok akan memasuki hari terakhirnya, ternyata tidak semua murid kelas IX SMP di Jakarta dapat mengikutinya.
Hal itu yang dialami salah satu sekolah di bilangan Kebon Nanas, Jakarta Timur yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri Luar Biasa (SMPNLB) 7, Kebon Nanas.
Hal itu yang dialami salah satu sekolah di bilangan Kebon Nanas, Jakarta Timur yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri Luar Biasa (SMPNLB) 7, Kebon Nanas.
"UN tahun ini cuma 6 siswa saja yang ikut, semuanya tuna rungu," kata Kastono, Kepala Sekolah SMPNLB 7, Rabu 6 Mei 2015.
Kastono menjelaskan dari total 14 murid kelas IX, 8 orang di antaranya tidak dapat mengikuti UN karena mereka merupakan penderita tuna netra, tuna grahita dan autisme.
"Mereka tidak mampu mengikuti UN, sehingga hanya mengikuti ujian dari sekolah saja," papar Kastono.
Nilai ujian dari sekolah yang dimaksud Kastono itu ialah nilai dari hasil ujian akhir semester (UAS) yang telah digelar beberapa waktu lalu.
"Anak-anak sudah berusaha maksimal. Semua nilai di atas SKM (Standar Kelulusan Minimal)," lanjutnya sambil tersenyum.
Selain itu, penilaian untuk anak-anak berkebutuhan khusus itu telah diatur oleh pihak sekolah dan juga Dinas Pendidikan.
Karena itulah, walaupun tidak mengikuti UN, delapan murid penderita tuna netra, tuna grahita dan autisme tetap akan mencapai kelulusan seperti 6 murid lainnya.
Kastono menjelaskan, 6 murid penderita tuna rungu dapat mengikuti UN dengan baik dengan bantuan pengawas yang selalu memberikan instruksi kepada para murid dengan melakukan bahasa isyarat atau menulis di papan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"UN tahun ini cuma 6 siswa saja yang ikut, semuanya tuna rungu," kata Kastono, Kepala Sekolah SMPNLB 7, Rabu 6 Mei 2015.