Yuk, Pahami Cara Kredit Mobil Biar Tak Rugi

Ilustrasi. Diler mobil.
Sumber :
  • duitpintar.com

VIVA.co.id - Meski banyak orang mengeluh soal betapa macetnya jalanan di Jakarta, permintaan masyarakat terhadap kendaraan bermotor, khususnya mobil nampaknya tidak pernah surut. Buktinya, ratusan mobil baru membanjiri Jakarta setiap harinya.

Mobil bukan lagi perkara gengsi, tetapi jadi semacam kebutuhan. Maklumlah, sarana transportasi umum di Jakarta juga masih carut marut. Jadi, wajar jika mobil pribadi jadi favorit keluarga, karena tidak perlu lagi berpanas-panasan dan mengeluh saat kehujanan.

Tetapi, membeli mobil secara tunai masih memberatkan bagi sebagian besar masyarakat. Lantas, apa solusi buat mendapatkan mobil secara cepat tanpa menabung bertahun-tahun? Tentu secara kredit.

"Ah, tetapi kredit kan bikin harga mobil tambah mahal. Yang ada nanti rugi!" Eits, tunggu dulu. Kalau komentar kamu masih seperti di atas, bisa jadi kamu belum memahami cara kredit mobil. Kalau dilakukan dengan bijak, kredit mobil itu bisa menguntungkan kok.

Baca: Beli Mobil Secara Kredit Itu Rugi, Masak Sih?

Apa sih untungnya kredit mobil?

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Tentu saja yang namanya kredit mobil tidak serta merta gratis, karena ada bunga yang dibebankan dalam setiap cicilan per bulan. Nah, bunga inilah yang kadang membuat orang merasa rugi jika membeli mobil secara kredit.

Padahal, kerugian ini tidak sebanding dengan keuntungan lain yang bisa didapat. Misalkan saja, kamu mungkin punya tabungan yang cukup untuk membeli secara tunai, tapi apa iya tabungan langsung ludes cuma buat membeli mobil?

Melalui kredit mobil, kamu bisa mengalokasikan tabungan kamu buat hal lain yang lebih penting. Misalkan untuk berinvestasi reksa dana atau properti.

Baca: Investasi Pertama dengan Rp 100 Ribu, Reksa Dana Aja!

Ok, kredit mobil sepertinya menarik. Tetapi, bagaimana caranya?

Sebenarnya, kamu bisa mengajukan kredit mobil melalui bank atau leasing. Biasanya bank memiliki syarat dan ketentuan yang lebih ketat dibandingkan leasing. Karena, bunga yang dikenakan oleh bank lebih rendah.

Nah, biasanya masyarakat tidak mau ribet. Maka tidak heran kalau masyarakat lebih memilih mengajukan kredit ke pihak leasing. Dengan proses yang mudah, kredit pun bakal disetujui dalam hitungan hari jika semua syarat terpenuhi.

Hampir semua dealer mobil sudah bekerja sama dengan pihak leasing. Kamu tinggal datang saja ke dealer mobil impianmu dan tanyakan skema kredit plus pembayarannya.

Jangan lupa membandingkan bunga cicilannya, karena nanti akan berpengaruh terhadap besaran cicilan per bulanmu. Biar lebih gampang, kamu bisa klik duitpintar.com untuk  membandingkan suku bunga kredit, plus tenornya sesuai kebutuhan.

Syaratnya juga gampang kok. Cukup sedia dokumen standar seperti foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, slip gaji dan foto kopi buku tabungan dalam tiga bulan terakhir.

Coba kita simulasikan skema pembayarannya. Kebanyakan leasing mewajibkan DP sebesar 30 persen dari harga mobil.

Misalkan saja Tomo tertarik memiliki mobil A dengan harga Rp200juta. Dia bermaksud mencicil selama lima tahun. Maka uang muka (DP) yang harus dibayarkan adalah Rp60juta. Suku bunga yang ditawarkan adalah tujuh persen per tahun (tetap).

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Berikutnya, rincian perhitungannya

Berikut, rincian perhitungannya:

Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos


Harga Mobil on the road (OTR): Rp200 juta
DP: Rp60 juta
Plafon Kredit/Pokok Utang (Harga Mobil–DP): Rp 200 juta- Rp 60 juta=Rp 140 juta.
Suku Bunga: tujuh persen
Jangka Waktu: lima tahun (60 bulan)

Cicilan tiap bulan:

-    Angsuran sebelum bunga: (pokok utang : jangka waktu)
      Rp 140 juta : 60 = Rp 2.333.333
-    Bunga per bulan: (pokok utang x suku bunga per tahun x jumlah tahun kredit) : jumlah bulan kredit
    (Rp140 juta x 7 persen x 5) : 60 = Rp816.666

Total cicilan tiap bulan: Rp3,15 juta

Total yang musti dibayar di bulan pertama:
DP + cicilan bulan pertama + biaya admin & asuransi

Misalnya saja, biaya administrasi dan asuransi adalah sebesar Rp2,3 juta.

Maka cicilan bulan pertama adalah: Rp60 juta + Rp3,15 juta + Rp2,3 juta = Rp65,45 juta

Dari simulasi di atas, total harga mobil yang dicicil selama 60 bulan menjadi Rp249 juta. Mungkin kamu berpikir, wah, jadi bayar lebih sekitar Rp49juta.

Tapi coba pertimbangkan ini. Misal, duitmu yang tersedia memang Rp200 juta, cukup buat beli mobil secara tunai keras. Lalu, kamu kredit mobil, uangmu yang tersisa:

= Rp200.000.000 - cicilan bulan pertama
= Rp200.000.000 - Rp65.450.000
= Rp134.550.000

Nah, sisa duit itu coba diinvestasikan ke reksa dana. Tidak usah ribet-ribet deh, pilih jenis yang buat pemula, misalnya reksa dana pasar uang. Bunga yang didapat dalam setahun bisa mencapai delapan persen tanpa dipotong pajak maupun biaya-biaya lainnya.


Perhitungannya: Rp134.550.000 x 8% = Rp10.764.000

Dalam setahun pertama cicilan mobilmu selesai, duitmu bisa jadi Rp145.314.000. Terus coba dikembangkan lagi duit itu empat tahun lagi, yakni tahun ketika cicilan mobilmu selesai.

Tahun ke-2 cicilan mobil = Rp145.314.000 + Bunga 8% = Rp156.939.120
Tahun ke-3 cicilan mobil = Rp156.939.120 + Bunga 8% = Rp169.494.250
Tahun ke-4 cicilan mobil = Rp169.494.250 + Bunga 8% = Rp183.053.790
Tahun ke-5 cicilan mobil = Rp183.053.790 + Bunga 8% = Rp197.698.093

Jadi, setelah cicilan mobilmu kelar, duitmu udah berkembang menjadi Rp197.698.093.

Berarti kamu untung: Rp197.698.093 - Rp134.550.000 = Rp63.148.093

Lalu, coba potonglah sisa uang kamu itu dengan kelebihan kredit sebesar Rp49 juta. Tetap saja, tuh kamu dapat untung.

Masih kurang? Ya, coba investasikan di jenis reksa dana saham. Dalam lima tahun, kamu bisa dapat untung hampir 80 persen. Bayangkan Rp134,55 juta jadi Rp242,19 juta!

Baca: Reksa Dana Pasar Uang atau Reksa Dana Saham Ya?

Kesimpulannya, kredit mobil itu tidak rugi-rugi amat kok. Jika memang dana yang kita miliki tidak mencukupi untuk membeli tunai, kredit bisa jadi pilihan cerdas, asalkan disesuaikan dengan pendapatan setiap bulan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya